Pintu-Pintu rezeki

Pintu-Pintu rezeki

Pernahkah anda merasa terhimpit oleh permasalahan-permasalahan ekonomi? Dada rasanya sesak, kepala menjadi pusing, badan gatal-gatal, mata belekan. Itu mah belum mandi, udah mandi dulu sana :D. Ehehe oke sekarang kita serius, efek dari himpitan ekonomi memang dapat berdampak besar dalam kehidupan kita. tak jarang orang-orang menghalalkan sesuatu yang jelas-jelas haram karena himpitan ekonomi. Sesorang 'maaf' pelacur menjual kehormatannya karena merasa tidak bisa melakukan pekerjaan yang lain. Come on man! Bumi Allah itu luas, kalau gak percaya coba deh kelilingi bumi ini dengan jalan kaki. Hebat Kalau anda sanggup :D

Sebenarnya ada banyak cara untuk mendapatkan rezeki itu, berikut akan saya share beberapa pintu rezeki sesuai Al-qur'an dan hadits.
1. Istighfar dan taubat
Coba lihat dan fahami al-qur'an surat Nuh(7) ayat 10-12 dan Qs Hud(11) ayat 52. "Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan menjadikan untuknya pintu keluar dari setiap kegundahan dan jalan keluar dari setiap kesempitan. Serta memberikan rezeki kepadanya dari arah yang tidak disangka-sangka." (HR Ahmad)

2. Bertawakalah kepada Allah swt (At-Thalaq(65) ayat 3)
3. Fokus dalam beribadah kepada Allah Swt serta memberikan perhatian penuh kepadaNya. (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

4. Menyambung haji dengan Umrah (HR. Tirmidzi)

5. Bersilaturahim (silaturahmi)

6. Berinfak di jalan Allah dan sedekah (Qa Saba'(34) ayat 39 dan Al-baqarah(2) ayat 245) serta Al-baqarah(2) ayat 261)

7. Berbuat baik serta menyantuni kaum fakir dhuafa (HOUR Bukhari, Tirmidzi, Nasa'I, Abu Dawud, Ahmad)
8. Menegakkan syariat Allah dan hijrah di jalan-Nya (Al-Maidah (6) ayat 66 dan An-Nisa'(4) ayat 100)

9. Berdo'a kepada Allah dan berdzikir.
Dari Abu Hurairah Ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda: "berlindunglah kalian kepada Allah Swt dari kefakiran, kekurangan, kehina'an Serta berbuat berbuat dzalim dan didzalimi (HR Nasa'I dan Abu Dawud)

10. Berpagi-pagi dalam mencari rezeki.
"Berpagi-pagilah dalam mencari rezeki, karena waktu pagi itu penuh barokah dan keberhasilan." (HR Bazzar dan Thabrani dalam Al-Ausath)
"Tidur pagi itu menghalangi rezeki." (HR Ahmad dan Baihaqi)

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Keutamaan ilmu

Keutamaan ilmu

Ketika sahabat Ali bin Abi Thalib Ra ditanya tentang mana yang lebih utama antara ilmu dan harta, maka beliaupun menjawab:
*"ilmu lebih utama daripada harta, ilmu adalah pusaka para nabi, sedang harta adalah pusaka fir'aun dan Qarun"
*"ilmu lebih utama daripada harta, karena ilmu itu akan menjagamu sementara harta justru engkau yang harus menjaganya"
*"ilmu lebih utama daripada harta, karena pemilik harta bisa mengaku menjadi tuhan akibat harta yang dimilikinya, sedang orang berilmu justru mengaku sebagai hamba"
*"ilmu lebih utama daripada harta, karena di akhirat nanti pemilik harta akan dihisab, sementara pemilik ilmu akan memperoleh syafa'at."
*"harta itu jika engkau berikan bisa jadi akan berkurang, sebaliknya ilmu jika engkau berikan akan bertambah."
*"Pemilik harta itu musuhnya banyak, sedangkan pemilik ilmu temannya banyak."
*"harta akan hancur berantakan karena lama ditimbun zaman, sementara ilmu tak akan rusak dan musnah walau ditimbun zaman."
*" Harta membuat hati seseorang menjadi keras, sedangkan ilmu membuat hati menjadi bercahaya."
Saudaraku sekalian, segala sesuatunya harus dimulai dengan ilmu, yaitu pengetahuan atas baik atau buruknya dampak yang kita lakukan jika melakukan sesuatu, demikian juga saat kita ingin beramal atau beribadah. Dengan adanya ilmu sebelum amal, kita akan dijauhkan dari segala kesalahan-kesalahan maupun perbuatan bid'ah dalam beribadah.
Meski demikian, bukan berarti harta itu tidak penting atau tidak berharga. Malah tujuan kita menuntut ilmu salah satunya adalah untuk memperoleh harta. Dengan harta kita dapat memperbanyak amal sedekah kita, dengan harta kita dapat melengkapi rukun islam yang ke lima yaitu ibadah haji dan dengan harta pula kita dapat memperkuat kedudukan kita dan islam di muka bumi ini. Harta yang baik adalah harta yang barokah, untuk mendapatkan harta yang barokah dan membedakannya dengan yang tidak barokah tentu juga diperlukan ilmu. Jadi ilmu dulu baru amal dan harta, keduanya harus saling melengkapi. Karena ilmu yang tidak diterapkan maupun disampaikan juga akan menjadi alasan kita dimasukkan kedalam neraka.
Wallahu 'alam bishawab
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT