Kepergian Uje dan Unek-unek dinamika dakwah

Mereka yg mengaku "bermanhaj murni" kembali berulah. Sebenarnya saya malas membahas ini, tapi soal ini benar2 membuat jempol saya gatal. Setelah sebelumnya lebih memilih menyebut Uje sebagai Religious celebritis honor ketimbang sebagai ustadz atau guru, kemudian mereka akhirnya mau menyebut Uje sebagai ustadz namun dengan embel-embel sebuah klaim. Klaim mereka adalah berkurangnya frekuensi tampil Uje di tv dikerankan Uje sudah SADAR dengan memilih manhaj mereka yang MURNI, lebih jauh mereka menyebut ini sebagai PERTAUBATAN (dikumpulkan dari banyak status "ustad yang bermanhaj murni")

Padahal jelas dari sebuah tayangan ulang talk show malam ini (satu jam lebih dekat tvOne) Uje sebaliknya justru hampir "berjubah" sebelum memilih jalan dakwah yang seperti kita kenal. Fakta lainnya adalah hadirnya Uje di tv justru telah banyak membantu membuka pintu hidayah bagi banyak orang ketimbang mereka yg lebih sibuk mengkafirkan orang. Sebutan PERTAUBATAN adalah sebuah kalimat yg kasar, karena secara tidak langsung mereka mengatakan dakwah Uje selama ini adalah SESAT. Memang cara berdakwah Uje selama ini tergolong tidak lazim, penggunaan bahasa gaul, tampil di tv hingga menggunakan nyanyian, sampai menggubah lagu Jablay menjadi shalawat, Tetapi itu semua adalah inovasi dari Uje dalam berdakwah agar orang2 awam dan bahkan non-muslim dapat tertarik dengan dakwah islam. Terbukti cara dakwahnya banyak ditiru oleh da'i-da'i lainnya. Bukankah dahulu para Wali Songo berdakwah dengan wayang? Bisa jadi saat ini kita belum memeluk islam jika tidak ada inovasi dakwah itu.

Klaim2 ini semakin lama semakin meresahkan. Bukankah Rasul telah berpesan agar berlemah-lembut terhadap sesama muslim dan keras kepada kaum kafir? Lalu mengapa "anda yang mengaku bermanhaj murni" malah berusaha menjatuhkan sesama muslim? Apakah karena sankin murninya anda jadi mengabaikan hadits2 yg seperti ini? Kriteria kafir seperti apa sih yang benar menurut anda? Bukankah batasan islam sudah jelas yaitu dua hal asasi berupa rukun islam dan rukun iman? Yang jika salah-satunya berbeda maka aqidahnya sudah berbeda.

Mengapa untuk mencapai suatu tujuan anda menjelek-jelekan suatu harokah namun ketika muncul RUU ormas anda justru berlindung pada mereka?

Kenapa anda rajin memprovokasi untuk tidak menghadiri kajian suatu kaum/harokah dan pindah ke pengajian anda? Dakwah itu bukan persaingan akhi!

Kenapa tidak ada rasa menghargai perbedaan fiqih dalam benak anda? Tentu kita perlu meyakini pendekatan fiqih yang kita pegang karena ilmu kita, namun bukan berarti kita bisa mengkafirkan orang bermanhaj berbeda. Fiqih adalah produk hukum islam yang menggunakan akal sebagai pendekatan terhadap kebenaran, akal yang dijadikan pendekatan ini haruslah memahami Alqur'an dan hadits dengan baik, Maka tidak sembarang orang bisa membuat madzhab. Sementara akal-akal ini selalu memiliki perbedaan karena fikirian setiap manusia itu berbeda. Ditambah lagi keadaan satu daerah kerap kali dijadikan instrumen untuk menentukan sebuah hukum fiqih. Hampir tidak mungkin ada satu fiqih sama yang mengikat.

Masalah khilafiah atau furu'iyah tidak perlu dibentur-benturkan yang hanya menimbulkan perpecahan dan membuang energi. Makanya di awal saya katakan sebenarnya saya malas membahas ini, padahal banyak di luar sana musuh islam yang jelas sudah menghancurkan kita, belum lagi persoalan kaum munafik rafidhah.

Sekali lagi saya katakan bahwa dakwah itu bukan persaingan! Toh masing2 manhaj/harokah bisa memiliki segmen dakwah masing2. Salaf dan Hitzbut Tahrir dengan pedadagang2nya, PKS dengan Politiknya, Jamaah Tabligh dengan para "pengembaranya", Muhammadiyah dengan pendidikan dan rumah sakitnya, Nahdlatul ulama dengan pesantrennya dan harokah lain dengan caranya masing2. Mengapa kita tidak saling bersatu karena tujuan kita memang satu!

Saya selalu dengan senang hati bercengkrama dengan mereka yang berjubah maupun berjas di dalam mesjid. Saya bahkan suka ikut makan satu nampan dengan jama'ah tabligh. Dan semuanya terasa begitu indah. Ukhuwah islamiah karunia dari-Nya. Tapi saya selalu "gatal" jika ada yang mengusik dakwah ini baik dari sesama muslim maupun non-muslim.

Maafkan jika mungkin saya terlalu keras atau terlalu sering membahas ini. Sejujurnya saya tidak ingin, tapi saya tidak bisa menahan jika sudah merasa "gatal". Semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.

Maaf saya tidak melayani tanggapan berupa debat masalah ini. Ini hanya unek-unek dan saya tidak mau membuang-buang energi lebih banyak.

Terkahir mari kita sama-sama mendo'akan agar Ustadz kita tercinta Jefri Al Bukhori dapat mengisi tempat yang indah di sisi-Nya. Jangan ada lagi hal-hal yang menyakiti seperti klaim2 atau sebutan lain.

Wallahu 'alam bishawab
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Assalamualaikum...
EmoticonEmoticon